ERDIKHA MORNING IDEA 20 AGUSTUS 2021
View PDF
20 Aug 2021

Mampukah IHSG Kembali Berada Diatas Level Psikologis 6000 Hari Ini?

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6992.Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dibebani oleh sektor Basic Materials (-2.137%), Consumer Cyclicals (-1.031%), Energy (-2.421%), Financials (-2.451%), Healthcare (-2.268%), Industrials (-1.578%), Infrastructures (-1.143%), Consumer Non-Cyclical (-2.12%), Properties & Real Estate (-1.365%), Technology (-1.852%), Transportation & Logistic (-2.239%).

Sentimen pertama yaitu dari Wall Street yang sebelumnya merosot dalam dua hari beruntun berakhir bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat, isu tapering masih membayangi kiblat bursa saham dunia ini. Kemarin, klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 348.000 pengajuan klaim, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 365.000 klaim baru. Selain itu angka tersebut merupakan yang terendah selama pandemi.Membaiknya pasar tenaga kerja tentunya menjadi kabar bagus bagi perekonomian. Tetapi di sisi lain juga memberikan kabar buruk, yakni semakin menguatnya peluang tapering di tahun ini seperti yang tertuang dalam risalah The Fed.Kabar buruk lainnya, Goldman Sachs yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 menjadi 5,5% dari sebelumnya 9%. Inflasi juga diperkirakan meninggi hingga akhir tahun ini.

Sementara itu sentimen dari dalam negeri, hari ini akan dilaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) kuartal II-2021. NPI terdiri dari dua pos besar yaitu transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial.Pada kuartal III-2020 lalu, transaksi berjalan untuk pertama kalinya mencatat surplus dalam hampir satu dekade terakhir mengalami defisit. Selain itu dikala difisit yang membengkak, BI akan menaikkan suku bunga guna menarik hot money, sehingga diharapkan dapat mengimbangi CAD (current account deficit), yang pada akhirnya dapat menopang penguatan rupiah. Namun, kala suku bunga dinaikkan, suku bunga perbankan tentunya ikut naik, sehingga beban yang ditanggung dunia usaha hingga rumah tangga akan menjadi lebih besar. Akibatnya, investasi hingga konsumsi rumah tangga akan melemah, dan roda perekonomian menjadi melambat. Ketika transaksi berjalan mencatat surplus di kuartal III-2020 dan berlanjut di tiga bulan terakhir tahun lalu, bukan berarti perekonomian Indonesia membaik, justru semakin memburuk. Sebab, dunia berada dalam pandemi, banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan sosial hingga lockdown.

Namun berbeda dengan kali ini, CAD justru menjadi kabar bagus, sebab roda perekonomian mulai berputar kembali, dan bisa memberikan sentimen positif ke pasar finansial Indonesia.Akan lebih bagus lagi ketika roda perekonomian dunia berangsur-angur normal, dan transaksi berjalan mampu mencatat surplus di kuartal II-2021.

Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 5950 dan level resistance 6050.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com